Langsung ke konten utama

Mengikuti Penas Aceh 2017 Bersama KTNA Bengkulu Utara

Pekan Nasional Petani dan Nelayan ke 15 tahun 2017 dilaksanakan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam pada tanggal 6 - 11 Mei 2017. Pusat kegiatan dilaksanakan di Stadion Hapan Bangsa Desa Lhong Raya Kecamatan Banda Raya Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Sedangkan penempatan peserta dan lokasi kegiatan dilaksankaak di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Aceh.



Video pribadi di kegiatan Penas XV Aceh 2017

Kegiatan Pekan Nasional Petani dan Nelayan XV adalah:
  1. Rembug Utama KTNA Provinsi yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembangunan pertanian perikanan dan kehutanan.
  2. Kegiatan temu wicara dengan presiden RI, temu wicara dengan Pejabat Tinggi Negara
  3. Pemberian penghargaan kepada pejabat pemerintah, petani atau nelayan, pemerthati, penyuluh, pejabat atas prestasi di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.  Pemberian penghargaan ini berasal dari Presiden RI dan Menteri Pertanian RI. Bupati Bengkulu Utara Ir. Mian memperolah Penghargaan Satya Lencana Adhikarya dari Presidan RI atas prestasinya dalam pembangunan pertanian di Bengkulu Utara.
  4. Temu Profesi, antara pengurus dan anggota prerhimpunan se profesi yang kegiatannya difokuskan pada acara pertemuan, seminar, lokakarya diskusi dan lain-lain. Materi yang dibahas adalah upaya-upaya pengembangan kemandirian, profesionalisme petnai nelayan dan petani hutan daam menghadapi persaingan global.
  5. Temu sukses petani dan penyuluh
  6. Temu petani ASEAN dan mitra ASEAN.
  7. Temu Usaha Agribisnis
  8. Gelar teknologi dan temu karya
  9. Studi banding dan widyawisata
  10. Peragaan, unjuk tangkas dan asah terampil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Tanam Perdana GP PTT dan Sarasehan di Talang Rais Kemumu Kec. Arma Jaya

Gerakan Tanam Perdana GP PTT dan Sarasehan Kecamatan Arma Jaya Kabuapten Bengkulu Utara pada tanggal 20 Agustus 2015 dipusatkan di Talang Rais Kemumu . Talang Rais hamparan sawah yang ada di wilayah kemumu, akan tetapi tidak dikenal oleh orang luar karena letaknya yang berada di kaki bukit daun. Talang Rais merupakan hamparan sawah yang berada di seberang sungai Air Telatang yang berada di sebelah timur Palak Siring Air Nokan. Talang Rais merupakan wilayah kelurahan Kemumu yang terletak di lereng bukit barisan. Untuk menuju ke sana harus melewati jembatan gantung. Jarak dari kelurahan ke lokasi menempuh perjalanan 2 jam berjalan kaki, dengan jalan yang terjal kemiringan sekitar 30% Acara ini dihadiri DPRD Kabupaten Bengkulu Utara dari Komisi II, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bengkulu Utara, Camat Arma Jaya, BPK Arma Jaya, Kelompok Tani Se Bengkulu Utara. Babinsa Kecamatan Arma Jaya, KWT da...

Kegiatan Pendampingan Opsus SIWAB di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Bengkulu Utara

Kegiatan Inseminasi Buatan Dalam rangka meningkatkan swasembada daging maka pemerintah pada tahun 2017 menetapkan program SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting). Untuk mengawal suksesnya program tersebut maka diperlukan pemdampingan terhadap petani peternak untuk menginformasikan dan menetukan kelayakan aseptor berdasarkan umur, BSC, status reproduksi, status kesehatan maupun silsilah ternaknya.   Rendahnya pengetahuan petani terhadap pengelompokkan jenis pakan dan menghitung kebutuhan akan pakannya juga merupakan faktor penghambat dari perkembangan populasi ternak di Indonesia pada umumnya dan masyarakat pedesaan pada khususnya.   Untuk itu diperlukannya upaya khusus dalam meningkatkan populasi ternak di Indonesia terutama ternak sapi.   Masalah yang dihadapi saat ini antara lain: a. Lemahnya pengetahuan petani dalam hal pencatatan terhadap ternak yang mereka miliki sehingga sulit menentukan kelayakan aseptor berdasarkan umur; b.Terbatasnya HMT sehingga di...

Sejarah Ikan Mujair yang banyak tidak diketahui

Makam Moedjair sang penemu ikan mujair Pada tahun 1936, Mudjair, seorang pegawai desa dari Desa Papungan, Kanigoro, Blitar, pergi ke Teluk Serang yang terletak di laut selatan. Di sana dia menemukan berbagai jenis ikan yang belum diketahui sebelumnya. Dia membawa pulang lima jenis ikan dan memeliharanya di kolam pekarangan rumah. Ternyata, satu jenis ikan berkembang cepat, bahkan bisa bertelur dengan cara menyimpannya di dalam mulut hingga masa menetas jadi anak ikan. Seiring waktu, ikan ini mendapat perhatian warga desa. Kabar itu sampai ke telinga Schuster, kepala penyuluhan perikanan di Jawa Timur. Dia berkunjung ke Papungan untuk melihat ikan temuan Mudjair. Ternyata ikan tersebut diidentifikasi sebagai Tilapia mossambica, yang berasal dari Afrika. Dengan cepat ikan temuan Mudjair dibudidayakan karena cepat bertelur, pertumbuhannya cepat, dan mudah beradaptasi dengan segala lingkungan air mulai kolam hingga rawa-rawa. Menurut K. F. Vaas dan A. E. Hofstede dalam Studies...