Peningkatan kualitas SDM Pertanian di perdesaan mutlak diperlukan untk meningkatan perekonomian masyarakat desa. Meningkatnya kemampuan petani akan mendorong untuk meningkatnya kinerja usaha taninya sehingga akan mendorong peningkatan pendapatan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan. Kesadaraan ini dirasakan oleh Pememrintah Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara yang dipimpin oleh Kepala Desa Wanita Ibu Sri Muryani, dengan menggelar pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk Kelompok Tani di Wilayahnya. Peltihan ini melibatkan Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Arma Jaya sebagai Nara Sumbernya.
Materi TTG yagn dilatihkan adalah pembuatan bokashi jerami padi. Dimana jerami padi banyak melimpah ketika panen tetapi sering dibakar. Padahal jika digunakan untuk pupuk akan sangat baik bagi tanaman. Sayangnya proses pembusukan yang memakan waktu lama sering petani enggan melakukan itu. Dengan proses pembuatan jerami menjadi bokashi proses pengkomposan menjadi lebih cepat. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik tanaman padi.
Terdapat banyak cara untuk membuat bokashi jerami padi, yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
Bahan yang digunakan:
Bahan yang digunakan:
- Jerami sebanyak 10 kg (bisa juga rumput atau tanaman kacangan) yang telah dipotong-potong sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
- Dedak sebanyak 0,5 kg dan sekam sebanyak 10 kg.
- EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
- Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.
Cara pembuatan Bokashi:
- Membuat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
- Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
- Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
- Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
- Setelah empat hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
- Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin-anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.
Cara Penggunaan:
Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.
Komentar
Posting Komentar